Hai
Sahabatku…
Dua
peristiwa besar yang terjadi dalam hidupku tak akan pernah bisa kulupakan.
Peristiwa itu menjadikanku lebih peduli dan merasakan manfaat kebaikan berbagi.
Aku
adalah salah seorang anak yang tumbuh dari keluarga kurang mampu. Dulunya
kehidupan kami berjalan hanya sekadar memenuhi kebutuhan makan. Aku
dan adik-adikku dibesarkan dan
disekolahkan orang tua dengan cara berjualan lontong di sebuah sekolah dasar dekat
rumahku.
Masih
segar diingatanku ketika duduk dibangku SMA kelas 3 akhir. Disaat aku harus
fokus untuk mengikuti berbagai kegiatan di sekolah, saat itu pula ibuku masuk
rumah sakit dan harus mendapatkan pengobatan yang sangat serius. Padahal kami
tidak punya tabungan sedikitpun untuk biaya selama di rumah sakit.
Suatu
hari kami menerima informasi bahwa ibuku harus dioperasi dan membutuhkan darah
yang banyak. Kami hanya mendengar kabar dari tetangga yang berkunjung ke rumah
sakit untuk menjenguk sebab rumah sakit itu termasuk jauh dari tempat tinggal
kami. Apalagi saat itu kendaraan tidak seperti sekarang ini.
Meskipun
saat itu aku masih muda belia namun kehidupan memengaruhi cara berpikirku.
Bagaimana yah, kalau ibuku tidak bisa diselamatkan? Apa yang akan terjadi
dengan kami ( aku dan adik-adikku ) Operasi baru bisa dilakukan jika sudah
mendapatkan beberapa kantong darah, kata dokter.
Sementara
aku tidak bisa berbuat apa-apa karena harus menjaga ke dua adikku yang saat itu
masih kecil.
Namun
pertolongan Allah selalu datang di saat yang tepat. Entah bagaimana caranya,
ayah kami memberitahukan kepada salah seorang penjual selimut di pasar bahwa
ibuku memerlukan beberapa kantong darah.
Tidak
menunggu waktu lama beberapa orang datang untuk mendonorkan darahnya buat
ibuku. Orang-orang itupun tidak ada hubungan keluarga dengan kami. Mereka
adalah orang-orang pasar yang mempunyai hati seperti malaikat. Memang benar
setetes darah yang diberikan itu merupakan kehidupan baru bagi ibuku dan kami
semua.
Yah..tentunya
rasa syukur kami tak pernah putus-putus atas kebaikan orang-orang yang tidak
kami kenal. Operasi berjalan dengan lancar. Ibuku berangsur-angsur pulih.
Selama di rumah sakit pertolongan dan berbagai kebaikan kami terima.
Alhamdulillah,
setelah melewati waktu hampir 3 minggu, ibuku diizinkan pulang. Bagaimana
dengan biaya rumah sakit? Alhamdulillah ada keringan dari pihak rumah sakit.
Dengan berbagai cara saat itu, semua biaya rumah sakit bisa kami lunasi.
Sahabat…
Serasa
waktu sangat cepat berputar. Serangkaian ujian akhir aku lewati tanpa belajar
sebagaimana harusnya. Dan… aku dinyatakn lulus dari SMAN tempat aku menimba
ilmu.
Keluarga
kami termasuk keluarga yang menomorsatukan pendidikan. Walaupun sebenarnya ekonomi
kami tidak memungkinkan, namun aku tetap berkeinginan untuk mengikuti Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( UMPTN ). Apalagi orang tua memberikan dukungan dan semangat meskipun pada dasarnya tidak mampu. Uang sekolah atau SPP waktu SMA juga sering menunggak.
Aku yakin dan tetap nekat untuk ikut UMPTN itu. Berbagai pendapat tetangga muncul tentunya. Ada yang mendukung dan banyak juga mencibir.
Aku yakin dan tetap nekat untuk ikut UMPTN itu. Berbagai pendapat tetangga muncul tentunya. Ada yang mendukung dan banyak juga mencibir.
Singkat
cerita aku diterima di Universitas Negeri Padang ( UNP ). Mengambil jurusan Pendidikan
Bahasa Indonesia.
Adakah
biaya kami???
Tidak…
Kami
tidak ada biaya sebab ibuku belum bisa berjualan.
Lalu bagaimana caranya?
Lalu bagaimana caranya?
Aku
harus daftar ulang. Ada sejumlah uang yang harus dibayar. Tambah lagi ongkos
dan biaya ke Padang ( lokasi kampus UNP)
Entahlah…
yang mau dijual juga tidak ada lagi.
Lagi…dan
lagi pertolongan Allah datang.
Sore itu datanglah seseorang yang diutus Allah. Tetangga kami bersedia meminjamkan cincin emasnya untuk pendaftaranku di perguruan tinggi. Beliau rela menjual cincin emasnya, satu-satunya barang berharga sebagai tabungannya. Tidak semua orang bisa melakukan itu.
Ya Allah, engkau selalu menunjukkan kekuasaanMu, kasih sayangMu.
Sore itu datanglah seseorang yang diutus Allah. Tetangga kami bersedia meminjamkan cincin emasnya untuk pendaftaranku di perguruan tinggi. Beliau rela menjual cincin emasnya, satu-satunya barang berharga sebagai tabungannya. Tidak semua orang bisa melakukan itu.
Ya Allah, engkau selalu menunjukkan kekuasaanMu, kasih sayangMu.
Aku
jadi mahasiswa.
Aku
belajar dengan baik, hidup dengan kekurangan. Suka dan duka kulalui selama
pendidikanku. Tekat yang kuat mengantarkanku pada lulusan terbaik saat itu dengan
IPK 3.71, predikat “Cumlaude”. 1 Emas
cincin tetanggaku mengantarkan aku memperoleh gelar sarjana.
Benar
ungkapan yang selama ini kudengar, “satu tangan yang menolongmu disaat jatuh
begitu berharga dari ribuan ucapan selamat saat kamu sukses”
Sahabat…
Berbagai
peristiwa yang aku lalui mengajarkan aku arti “menebar kebaikan’. Tak peduli
kebaikan itu dalam bentuk apapun. Tak peduli besar atau kecilnya kebaikan itu.
Setiap kebaikan yang kita berikan bisa jadi awal kebaikan juga bagi orang lain.
Kebaikan berbagi benar-benar aku rasakan manfaatnya.
Meskipun
sudah lebih 20 tahun, namun kebaikan dan pertolongan dari orang-orang yang
membantu kami tidak pernah luput dari ingatanku. Teriring doa selalu berharap
agar mereka selalu dilindungi oleh Allah.
Apa
yang kamu tanam, itu yang kamu tuai.
Sampai
saat ini aku sangat yakin dengan kata-kata yang tidak asing itu. Apapun yang
kita lakukan, akan kembali ke kita.
Sesungguhnya kebaikan itu perlu juga
dilatih dan dipaksa. Maksudnya?? Yah…
menebar kebaikan perlu dilatih. Oleh sebab itu aku juga punya
cara agar aku tidak lupa untuk menebar kebaikan dan membelajarkan anak-anakku
tentang kebaikan.
1. Mengisi
kotak infak yang ada di Masjid
Setiap ke masjid pastinya selalu ada
kotak infak. Meskipun tidak rutin, jika aku singgah ke masjid baik untuk sholat
ataupun hanya keperluan ke kamar mandi, aku selalu membiasakan anak-anaklah
yang mengisi kotak tersebut. Ini bertujuan agar anak-anak dari kecil sudah
mengerti dan membiasakan untuk berbagi.
Kadang juga sering kita jumpai orang tua
atau orang-orang yang tidak seberuntung kita di masjid. Mereka meminta sedikit
rezeki kita untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Jadi aku juga biasakan yang
memberikan itu anak-anak, bukan diriku.
Semoga kelak anak-anakku juga terbiasa untuk menebar kebaikan.
2. Berbagi
Rezeki
Banyak cara yang dilakukan orang untuk
berbagi rezeki. Allah telah melimpahkan rezeki yang banyak buat kita. Namun diantara
rezeki itu ada pula terselip rezeki orang lain. Oleh sebab itu bersegeralah
untuk berbagi rezeki selagi kesempatan itu ada.
Hal rutin yang bisa kita lakukan adalah
mengeluarkan zakat. Sebagai seorang guru, tentunya setiap bulan mendapat gaji. Aku berupaya untuk mengeluarkan zakat dari penghasilanku. Aku yakin, zakat adalah cara terbaik untuk membersihkan harta.
Memberikan sedekah pada orang yang meminta-minta meskipun kita tidak tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Jangan khawatir, jika ada orang yang datang ke rumah, terus meminta sumbangan atau sejenisnya. Tugas kita hanyalah berbagi rezeki yang kita punya.
Biasanya jika ada anakku di rumah, maka dia yang aku suruh untuk memberikan sedekah itu.
Selalu aku pesankan, berikan sedekah dengan tersenyum.
Memberikan sedekah pada orang yang meminta-minta meskipun kita tidak tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Jangan khawatir, jika ada orang yang datang ke rumah, terus meminta sumbangan atau sejenisnya. Tugas kita hanyalah berbagi rezeki yang kita punya.
Biasanya jika ada anakku di rumah, maka dia yang aku suruh untuk memberikan sedekah itu.
Selalu aku pesankan, berikan sedekah dengan tersenyum.
Bisa tersenyum adalah rezeki yang luar
biasa dari Allah SWT.
3. Berbagi
makanan
Ini adalah hal sederhana yang sangat
mudah kita lakukan. Sesekali mari berbagi makanan dengan orang-orang di
sekeliling kita. Kebiasaan aku, jika ada makanan yang ingin dibagikan ke
tetangga pasti aku menyuruh anak untuk mengantarkan. Disamping meringankan
pekerjaan kita, secara langsung juga mengajarkan dia untuk selalu berbagi.
4. Bahagiakan
orang sekitar
Membahagiakan orang sekitar terkadang
tidak mudah. Namun yang penting ada niat yang tulus untuk membantu sehingga
orang lain merasa bahagia. Contoh, jika ada yang sedang mengalami masalah, kita
hadir untuk memberikan motivasi dan support sehingga mereka tidak larut dengan
masalah.
Bisa juga dengan meringankan beban hidupnya, dengan cara memberikan bantuan.
Bisa juga dengan meringankan beban hidupnya, dengan cara memberikan bantuan.
Sebaik-baiknya manusia adalah yang
bermanfaat untuk orang lain.
5. Mudahkan
urusan orang lain
Menebar kebaikan bukan hanya dengan uang
atau harta. Dengan memudahkan urusan orang lain adalah cara terbaik sebagai
ungkapan rasa syukur kita atas limpahan rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Tidak perlu
mempersulit jika bantuanmu dibutuhkan.
Semakin engkau mudahkan urusan orang
lain maka Allah yang akan memudahkan urusanmu.
6. Belanja
dengan orang-orang terdekat
Hal ini sangat penting menurut aku. Belanjalah
dengan orang-orang terdekat kita. Bisa jadi sedikit keuntungan yang didapat
dari kita sangat diharapkan mereka untuk penyambung hidup. Bisa jadi keuntungan
yang diperoleh dari kita adalah cara agar anak-anak mereka tetap bisa sekolah.
Disaat kita merasa bangga belanja jutaan
di swalayan atau supermarket ada kehidupan tetangga, orang-orang seiman yang
kita abaikan. Mereka hanya mengharapkan sekian persen keuntungan dari jualan
mereka. Tidak banyak yang mereka inginkan selain untuk makan dan biaya sekolah.
Sementara di supermarket atau swalayan, yakinlah mereka yang punya saham di
sana pastinya orang-orang yang sudah berkecukupan. Bahkan mereka sudah
bergelimang harta.
7. Berbagi
informasi yang dibutuhkan banyak orang
Ini barangkali hal yang sepele. Berbagilah
dengan cara memberikan informasi yang dibutuhkan orang lain. Saat ini zaman
sudah canggih. Semua serba online. Kemajuan teknologi memudahkan siapapun. Informasi
bisa dengan mudah didapatkan. Dunia maya salah satu cara yang dilakukan banyak
orang untuk mengais rezeki.
Banyak yang berjualan online, banyak
yang menjadi youtuber, dan lain-lain. Oleh sebab itu, jika kamu memanfaatkan
itu semua, berbagi informasilah. Tebarkan info-info positif. Jangan menebar
berita-berita yang membuat orang lain panik.
8. Menyisakan makanan untuk kucing
Kami tidak memiliki hewan peliaraan, tapi aku sengaja menyisakan makanan untuk kucing yang sering berkeliaran di sekitar rumah. Biasanya makanan itu aku letakkan di sudut pagar. Begitu terdengar aku membuka pagar, kucing-kucing spontan melihat ke arahku. Ya, dia tahu dimana posisi makanannya. Akhirnya semakin banyak aja kucing ku lihat di sekitar rumah.
9. Memberikan pakaian layak pakai
Sebelum pulang kampung, kegiatan rutinku adalah membongkar lemari. Aku pikir pakaian yang ada di lemari itu harus bisa bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan sebab semuanya akan dihisap dan dimintai pertanggungjawaban.
8. Menyisakan makanan untuk kucing
Kami tidak memiliki hewan peliaraan, tapi aku sengaja menyisakan makanan untuk kucing yang sering berkeliaran di sekitar rumah. Biasanya makanan itu aku letakkan di sudut pagar. Begitu terdengar aku membuka pagar, kucing-kucing spontan melihat ke arahku. Ya, dia tahu dimana posisi makanannya. Akhirnya semakin banyak aja kucing ku lihat di sekitar rumah.
9. Memberikan pakaian layak pakai
Sebelum pulang kampung, kegiatan rutinku adalah membongkar lemari. Aku pikir pakaian yang ada di lemari itu harus bisa bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan sebab semuanya akan dihisap dan dimintai pertanggungjawaban.
“Kebaikan kecil berdampak besar” dan jangan ragu
untuk tetap berbuat baik.
Majunya
teknologi memudahkan kita melihat dunia. Suka dan duka yang dialami
saudara-saudara kita tak menunggu waktu lama sampai ke kita. Akhir-akhir ini
begitu banyak duka nestapa yang dialami saudara-saudara seiman kita. Apalagi dengan
adanya pandemi covid-19 ini. Sebagian dari mereka makin terpuruk.
Ada
yang kesulitan untuk mendapatkan biaya pengobatan anaknya. Ada yang kesulitan
untuk mendapatkan sesuap nasi. Kesulitan mendapatkan pendidikan dan berbagai
kesulitan lainnya. Mereka terus berjuang, namun kesulitan itu belum beranjak
pergi.
Kita
hanya diam???
Jangan…
Kita
harus bersatu.
Kita
harus kuat.
Bersama
Dompet Dhuafa kita bisa menebar kebaikan tanpa harus khawatir donasi yang kita
berikan tidak sampai ke orang-orang yang berhak.
Dompet
Dhuafa berada di bawah nauangan Yayasan Dompet Dhuafa Republika, yang mulai
dibentuk tahun 1993. Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi Islam dengan
program-program kemanusiaan, 5 pilar utama sebagai berikut:
1. Pendidikan
Dompet Dhuafa berkomitmen selalu
menyediakan akses pendidikan seluas-luasnya untuk kaum dhuafa. Berbagai program
pendidikan dirancang dan direalisasikan. Contohnya Beastudi Indonesia, Makmal
Pendidikan, Sekolah Literasi Indonesia, School For Refugees, Pusat Belajar Anti
Korupsi, dan lain-lain.
2. Kesehatan
Untuk program kesehatan, Dompet Dhuafa
mendirikan lembaga kesehatan yang bertujuan untuk melayani seluruh mustahik
dengan system yang mudah dan terintegrasi. Sejak tahun 2009, Dompet Dhuafa
membangun rumah sakit gratis bagi pasien dari masayarakat miskin.
3. Ekonomi
Berbagai upaya dilakukan oleh pihak
managemen Dompet Dhuafa diantaranya pemberdayaan masyarakat berbasis potensi
daerah untuk mendorong kemandirian umat.
Contohnya, pertanian sehat, peternakan
rakyat, UMKM dan industry kreatif, pengembangan kawasan, pengembangan keuangan
mikro syariah, dan lain-lain.
4. Sosial
Hal yang paling membanggakan adalah
Dompet Dhuafa merespon cepat permasalahan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Misalnya
di suatu tempat ada bencana, maka Dompet Dhuafa cepat bertindak.
5. Budaya
Dompet Dhuafa tidak pernah melupakan budaya warisan
leluhur zaman dulu yang mengandung nilai-nilai kebaikan.
Sahabatku …
Saatnya
kita berbagi, selain berbagi dengan orang-orang terdekat ada baiknya juga kita
ikut berpartisipasi untuk saudara-saudara kita yang lain. Sekarang untuk
menebar kebaikan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tidak peduli kecil
atau besar, donasi yang kamu berikan insyallah akan bermanfaat bagi orang lain.
Mari
sama-sama kita kembali mengukir senyum mereka.
Oh
ya, lewat Dompet Dhuafa kita juga bisa
membayar zakat, waqaf, dan infaq. Dimanapun, kapanpun, dan berapapun ayo
donasikan lewat Dompet Dhuafa. Caranya juga mudah.
5. Lakukan
pembayaran
6. Konfirmasi
Jangan
malu jika donasimu masih sedikit, insyaallah suatu saat bisa kita tingkatkan. Niat
ikhlasmu hanya Allah yang akan membalas.
Tulisan
ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang Diselenggarakan Oleh
Dompet Dhuafa.
58 Komentar
Subhanallah...luar biasa,cerita yang sangat menginspirasi.
BalasHapusSeringkali kita terkadang lupa bahwa hal sepele menurut kita bisa jadi akan menjadi hal yg luar biasa buat orang lain...berbagi tidak harus dengan hal yg mewah dan luar biasa,dengan hal yg sederhana pun dengan berbagi kita bisa membuat orang lain bahagia...
Bener sekali kak...kecil buat kita sangat besar buat yang butuh. Semoga ke depannya jauh lebih baik ya kak..
HapusKebahagian dengan berbagi tak akan bisa diungkapkan. Semoga kita bisa terus menebar kebaikan dengan melakukan hal yang baik untuk sesama.
BalasHapusAamiin...insyaallah kita terus belajar untuk saling berbagi ya mba..
HapusBener kak keajaiban Allah akan datang saat yang tepat dan tidak dapat di sangka². Semoga kita termasuk orang yang tidak pernah malas berbagi yaaa. Aamiin
BalasHapusAamiin...semoga mba Ovi, kita tingkatkan terus kepedulian kita untuk tetap berbagi.
HapusTerharu Ipeh baca tulisan kak Nofri. Betapa Allah Maha Besar ya, kak. Jadi inget nasihat seorang pebisnis sukses. Dia bilang, ngapain bingung nentuin investasi yang cocok. Mendingan langsung aja investasi akhirat. Biar investasi kita melindungi kita dari banyak hal yang akan terjadi ya, kak
BalasHapusBenar banget. Kadang uluran tangan kita merupakan awal kehidupan baru bagi orang lain..terima kasih mba say..
HapusSo touching. Bener banget, kalau mau kaya jalan satu2nya ya belanjakan harta di jalan Allah. Salah satunya dengan sedekah. Harta yang dibawa mati adalah yang kita berikan di jalan Allah. Reminder banget buatku yang kadang suka itung2an banget, maunya ngirit. Padahal Allah ngga pernah itung2an sama kita
BalasHapusIya mba... Memang sifat kita seperti itu, mudah-mudahan kita selalu ingat dan berusaha untuk berbagi.
HapusMakna dan hikmah bersedekah kadang tidak bisa dirasakan secara penuh, tp cara untuk kita tetap bersyukur dapat mempermudah kita dalam segala urusan
BalasHapusSetuju sekali... Semoga ke depannya lebih baik lagi dan kita dengan mudah untuk berbagi.
HapusCerita yang sangat menginspirasi sekali mbak. Setiap kebaikan akan selalu mendatangkan kebahagiaan.
BalasHapusBenar mbak berbuat kebaikan bisa dilakukan dengan banyak cara. Tidak perlu menunggu kita kaya. Terima kasih atas sharingnya. ..
Sama- sama mba say. Semoga kita selalu mudah untuk berbagi.
HapusAh, sekarang makin mudah ya menebar kebaikan, Ceritanya kakak juga bisa jadi inspirasi buat yang lain nih. Apalagi kan sekarang melalui aplikasi berbagai macam memudahkan kita banget untuk berbagi kebaikan. Nominal urusan kesekian, yang penting niatnya dulu
BalasHapusBenar sekali mba... Niat berbagi yang harus kita pupuk. Soal nominal, jangan dipermasalahkan.
HapusMasyaaAllah, cerita Mbak pasti tidak akan pernah terlupa. Menjadi sejarah untuk diceritakan kepada anak-anak kelak. Kebaikan berbagi pasti akn terus diingat hingga akhir hayat. Semoga kita selalu berbagi, aamiin
BalasHapusAamiin...benar sekali mba, gak akan lupa sampai kapanpun...
HapusMasyaallah, kisahnya luar biasa sekali bun. dari emas bisa sampai sarjana ya. emang yang namanay kebaikan itu enggak ada habisnya dan pastinya selalu kembali kepada yang memberi dan yang diberi jadi terinpirasi untuk berbuat seperti itu juga. makasih sharingnya bun.
BalasHapusSama- sama mba say. Benar sekali, cerita itu akan menjadi pengingat buat saya sehingga mudah untuk menebar kebaikan.
HapusInspiratif kisahnya, Ni Santi... bagaimana pun kebaikan orang yg menolong kita sampai kapanpun sudah dilupakan yaa, jadi lebih bersemangat menebar kebaikan.
BalasHapusSetuju sekali...sampai kapanpun kebaikan itu tak lekang oleh waktu.
HapusNangis baca kisah kakak, jadi inget gimana mau masuk sekolah farmasi yang uang pendaftarannya puluhan juta, uang tidak ada tetapi kata ayahku bismillah aja alhamdulilah pendidikan ini bisa aku jalanin..
BalasHapusWah...sama kisah kita ya mba say...tapi Allah selalu punya rencana yang indah buat kita.
HapusMasya Allah.... Perjuangannya sungguh luar biasa. Semoga ibunda dan keluarga sehat selalu ya, Mbak.
BalasHapusAamiin...terima kasih mba say. Semoga kita semua dalam keadaan sehat.
HapusBAntuan tetangga sangat berarti ya Mbak. Kadang memang kita melakukan sesuatu yang ternyata sangat dibutuhkan atau kita menerima sesuatu yang sangat kita butuhkan.
BalasHapusSemoga tetangga mendapatkan balasan yang sesuai dengan budinya. Aamiin
Aamiin mba... Selagi kita mampu mari sama- sama kita bantu.
Hapussungguh kisah yang sangat menginspirasi sekali kak, karena berbagi itu indah maka jangan pernah lelah berbuat kebaikan.
BalasHapusAamiin...Insyaallah
HapusLuar biasa berkat yang mbak terima, menginspirasi sekali. Semangat untuk sekolah masa itu benar-benar hebat. Kisah ini bisa menjadi tularan kebaikan bagi orang lain
BalasHapusAamiin...terima kasih atas apresiasinya..sama-sama kita tebar kebaikan.
HapusKebaikan dan pertolongan yg datang untuk kita itu adalah kebaikan2 yg pernah ditanam oleh kita dan orang2 di sekitar kita.
BalasHapusAamiin...mari sama- sama kita menebar kebaikan..
HapusSetiap orang mempunyai sisi hidup yang menarik untuk diceritakan. Kisahnya inspiratif mba. Saya pun cuma anak petani. Ibu saya bahkan harus merelakan uang yang disimpannya belasan tahun untuk berangkat haji demi bisa menguliahkan anak. Sebanyak apapun sekarang kita ganti uang yang dulu ibu korbankan untuk kita, tetap tak akan pernah setimpal untuk membalas kebaikannya.
BalasHapusBenar sekali mba Mutia... Kita bisa seperti sekarang ini karena semangat dan doa orang tua.
Hapusceritanya memberi inspirasi..semoga program dompet dhuafa benar2 bermanfaat ya kak untuk masy yg membutuhkan terlebih saat pandemi corona spti ini
BalasHapusTerima kasih... Aamiin...kita sama- sama berdoa..
HapusPertolongan Allah memang terkadang datang dari arah yang tidak pernah kita duga. Mungkin sepele di mata sebagian orang, namun kebaikan yang kita terima di saat kita butuh tidak akan pernah bisa terlupakan seumur hidup. Semoga semangat berbagi ini bisa kita wariskan terus kepada anak dan cucu kelak.
BalasHapusAamiin ya Allah...
HapusMasya Allah, inilah pertanda Allah Swt tak pernah tidur dan selalu ada di saat yang tepat.
BalasHapusBenar sekali mba...tugas kita hanya berbagi kebaikan..insyaallah
Hapusiya kadang apa yang kita inginkan tdk sesuai realitanya tapi allah tau apa yang terbaik buat kita, berbagi jangan liat nominalnya tapi keiklasannya untuk saling membantu.
BalasHapusBener sekali, yang penting ada niat ikhlas untuk berbagi..
Hapusdalem mbak ceritanya, setetes kebaikan ternyata bisa membawa menyambung kehidupan seseorang ya. luar biasa mbak masyaAllah
BalasHapusIya mba... Perubahan hidup seseorang bisa jadi dari kebaikan berbagi yang tulus..
HapusAir mataku hampir jatuh baca tulisan ini. Sungguh terharu. Semua kalimat dalam tulisab ini kusuka. Semoga menang ya .... Semangat ✊
BalasHapusTerima kasih mba Dian sayang...
HapusMasha Allah terharu. Keren kak bisa cumlaude. Semangat terus kak, mari terus berbagi untuk solidaritas Indonesia.
BalasHapusTerima kasih mas Hadi... Insyaallah
HapusDengan keterbatasan yang ada..mampu mendapatkan nilai cumlade..keren dan menginspirasi kak...the power of sharing 😇😇
BalasHapusAlhamdulillah mas.. terima kasih
HapusInsyaAllah kalau kita selalu berbuat baik, ada pula orang baik yg selalu diutus Allah utk kita
BalasHapusSetuju sekali mas. Terima kasih
HapusTulisan"nya sangat menginspirasi sekali.
BalasHapusKita punya banyak cara untuk bisa berbagi kebaikan, hal kecil bisa berarti besar buat sesama. Tiap kita berbuat baik, tidak usah mengharapkan imbalan apa-apa, Tuhan pasti tau yang terbaik untuk kita. Berbuat baiklah karena itu adalah tugas kita sebagai manusia
BalasHapusSaya seorang Mahasiswi, Buk. Membaca ini seperti mengingatkan saya untuk tidak menyia-yiakan kesempatan kuliah yang sedang saya jalani. Terima Kasih buk sangat menginspirasi.
BalasHapusNice post! Sangat salut dengan apa yang telah dilakukan.. Tetap Semangat..
BalasHapus