Pengasuhan Ramaja Zaman Now
Pola Pengasuhan ramaja zaman now. Hai bund. Bingung menghadapi remaja sekarang? Bingung banget pastinya ya. Remaja zaman sekarang sangat sulit kita kendalikan. Nih aku mau sedikit bercerita ya bun. Efek hujan yang awet dari pagi hingga siang ini aku kebingungan. Mau setrika kain tapi belum kering. Mau jemput anak ke TPA tapi hujannya masih setia. Setelah selesai sholat, makan siang dan sedikit beres-beres rumah, maklum rumahku gak pernah rapi ya sebab jagoanku selalu membongkar mainannya, ya gak pa pa ya bun, kan masih punya balita hehehe..pembelaaan.. kembali ke cerita ya bun. Setelah selesai semuanya, tiba-tiba aku teringat dengan anak gadisku. Setiap pulang sekolah selalu punya cerita termasuk cerita tentang “perasaan remaja yang mulai melirik teman laki-lakinya”
Pola Pengasuhan ramaja zaman now. Hai bund. Bingung menghadapi remaja sekarang? Bingung banget pastinya ya. Remaja zaman sekarang sangat sulit kita kendalikan. Nih aku mau sedikit bercerita ya bun. Efek hujan yang awet dari pagi hingga siang ini aku kebingungan. Mau setrika kain tapi belum kering. Mau jemput anak ke TPA tapi hujannya masih setia. Setelah selesai sholat, makan siang dan sedikit beres-beres rumah, maklum rumahku gak pernah rapi ya sebab jagoanku selalu membongkar mainannya, ya gak pa pa ya bun, kan masih punya balita hehehe..pembelaaan.. kembali ke cerita ya bun. Setelah selesai semuanya, tiba-tiba aku teringat dengan anak gadisku. Setiap pulang sekolah selalu punya cerita termasuk cerita tentang “perasaan remaja yang mulai melirik teman laki-lakinya”
Bun…
Memang sih akhir-akhir ini aku sedikit mengerutkan kening
kalau lagi ngobrol dengan anak gadisku. Gadis mungilku dulu sekarang beranjak
remaja. Sekarang sudah di bangku Sekolah Menengah Pertama. Bidadari kecilku
ini, yang kulahirkan 12 tahun yang lalu ini bukan lagi kanak-kanak yang manja. Dia
sudah terampil mengatur dirinya sendiri, memilih pakaian yan cocok dengan
seleranya. Mengidolakan tokoh yang digandrungi remaja. Bahkan nih bun, dulu
kamarnya yang serba hello kitty pun sekarang berubah total dengan
bintang-bintang korea…hahhaaa…Chating dengan saudara dan temannya pastilah
tentang sang tokoh idola….maklum mereka sudah terlahir di zaman millennial dan
selalu terpapar dengan teknologi digital sehingga memudahkan mereka melihat
dunia.
Bund… bahkan ni, pulpen, kotak pensi, tas dan pernak-pernik
lainnya bertemakan tokoh idola.. bunda-bunda merasakan juga kah??? Hihihi…yang
punya anak remaja pasti tau nih dan senyum-senyum sendiri, ya kan bund???
Bund…
Ini kali masanya, masa transisi dari kanak-kanak ke remaja. Pola
pikir dan tingkah lakunya pasti berbeda.
Melihat situasi yang ada di depan mata itulah aku mulai
berfikir dan tak ingin para remaja kebablakan di luar sana. Ku bongkar-bongkar
lemari bukuku. Aku masih ingat hadiah dari suami ku ketika aku dinyatakan
hamil. Sebuah buku yang kuperlukan saat ini. “ Seni Mendidik Anak Tanpa
Kekerasan” dan tentunya aku juga harus searcing google untuk mencari referensi
lainnya.
Sambil menyeruput secangkir teh hangat dan ditemani roti
gabin ku bukalah buku itu dan handphone sebagai senjata ampuhku.. kuhidupkan
notebook dan memulai merangkai kata. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Apa saja yang perlu kita lakukan dalam menyikapi sikap
remaja???
1.
Menjadi pendengar yang baik.
Sebagai orang
tua, kita tidak selalu tahu apa yang diinginkan dan dilakukan anak pada
pergaulannya. Berikan kesempatan kepada anak bercerita dan mencurahkan isi
hatinya karena remaja lebih cenderung suka bercerita dibanding mendengarkan. Biarkan
mereka menceritakan apapun yang dialaminya meskipun tentang perasaan mereka
terhadap teman laki-lakinya. Sambil cengar-cengir akupun mendengarkan cerita anak gadisku tentang teman-temanya yang katanya 'bocint' hahahaha..itu istilah mereka. Pastinya ku sela uga....hihihi dah mulai suka ya sama cowok..dengan begitu
kita sebagai orang tua juga punya kesempatan untuk memberikan masukan ke anak
setelah mereka bercerita.
2.
Hilangkan Persepsi “ Pacaran Penyemangat Belajar”
Anggapan bahwa
pacaran itu adalah sebagai penyemangat belajar harus kita singkirkan sejak
dini. Sebenarnya tidak ada sejarah yang
mengatakan “ pelajar sukses berkat pacaran” yang ada malah pelajar makin
terpuruk karena pacaran. Sebagai orang tua ini merupakan hal yang sangat berat
untuk kita lakukan karena lingkungan anak kita sangat beragam. Tugas kitalah
memberikan pengertian secara perlahan
untuk menghapus persepsi tersebut.
3.
Hormati Privasi anak
Sebagai orang
tua kita harus menghormati privasi anak. Berikan kebebasan kepada anak untuk
memilih model pakaian sendiri asalkan masih sesuai dengan agama dan norma. Bebaskan
anak untuk mengidolakan tokoh-tokoh yang dia sukai asal jangan berlebihan dan
melupakan tanggung jawab mereka sebagai pelajar. Biarkan mereka berteman dengan
siapa saja selagi tidak menyalahi aturan-aturan yang ada.
4.
Selalu Perkenalkan ajaran, norma dan nilai agama
Memperkenalkan
norma dan nilai agama menjadi sebuah keharusan dalam membentengi remaja dari
pergaulan yang melampui batas. Jelaskan batas-batas yang harus remaja ketahui
ketika bersosialisasi dengan orang lain terutama lawan jenis.
5.
Awasi Penggunaan HP
Menghindari remaja
untuk tidak menggunakan HP sangat sulit. Kemajuan teknologi juga ada dampak
positif dan negatifnya. Oleh sebab itu, sebagai orang tua kita hanya bisa mengawasi penggunaan HP
misalnya dengan mengaktifkan mode terbatas atau selalu mengecek histori
penelusurannya. Jika ada sesuatu yang mengganjal, kita sebagai orang tua harus
mengambil tindakan cepat.
6.
Sepakati Aturan-Aturan Penting
Kita harus
membicarakan aturan-aturan penting dengan anak. Misalnya larangan untuk melihat
situs-situs yang negative. Apa saja kesepakatan kita dengan anak jika hal itu
dilanggar anak dan resiko apa yang akan didapatnya. Atau kita juga perlu
menyepakati tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
7.
Memberikan teladan dan motivasi
Masa remaja merupakan
proses yang paling menentukan seorang anak kedepannya, dimana mereka akan
mendapatkan jati diri seperti apa dan tumbu dengan karakter seperti apa. Oleh sebab
itu saat yang tepat bagi remaja untuk menjadikan orang tua mereka sebagai
tauladan dan motivator terbaik.
Demikian tulisan ku bunda-bunda, semoga anak dan
remaja-remaja kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Terima kasih juga telah
berkunjung.
4 Komentar
Pengalaman yang luar biasa dan berkenan membagikan di blog,, salam sukese mabake
BalasHapusTerima kasih mba...sukses buat kita semua..
Hapusini yang harus aku pelajari, anakku sudah mulai gede soalnya hehe, thx sharingnya mba
BalasHapusSama- sama mba cantik, anakku juga mulai remaja mba, kita memang harus lebih ekstra ya mba,terima kasih atas kunjungannya mba.
Hapus